Sabtu, 03 November 2012

Cara Hidup Bahagia



Kebahagiaan. Apakah kebahagiaan merupakan mahluk yang mustahil dicapai? Bila tidak mustahil, apakah kita sanggup menggapainyaBagaimana caranya agar bisa hidup bahagia yang hakiki? Apakah uang adalah sumber dari kebahagiaan? Ataukah anak-anak adalah sumber kebahagiaan yang sebenarnya?

Mungkin bila mendengar kata kebahagiaan, sebagian dari Anda akan berkata: "Saya sudah bahagia kok" dan sebagian dari Anda akan berkata "Waduh, kayaknya sulitbanget untuk bisa meraih kebahagiaan ya. Capek saya..." Untuk sebagian orang, hidup bahagia memang menjadi hal yang seolah sulit diraih.

Pembaca yang budiman, kebahagiaan ini sebenarnya mudah diraih dan sangat dekat. Kebahagiaan pun harganya amat sangat terjangkau oleh semua kalangan. Kebahagiaan sebenarnya tidaklah mengena pada sesuatu benda. Kebahagiaan itu pun dapat diperlama atau dipersingkat, terserah kepada Anda.

Percaya atau tidak, kebahagiaan ini sebenarnya sudah ada dalam genggaman Anda. Masalahnya apakah Anda menyadarinya? Apakah Anda dapat merasakan kehadirannya? Apakah Anda meyakininya? Pertanyaan-pertanyaan ini mesti Anda jawab terlebih dahulu untuk mendapatkan kebahagiaan. 

Kebahagiaan mudah diraih. Lho kok? Karena kebahagiaan itu sebenarnya ada di hati kita masing-masing. Bagaimana caranya? Berikut adalah langkah-langkah yang menurut saya sangat fundamental. Beberapa tips / cara hidup bahagia:

1. Mensyukuri apa yang ada. Dalam hal materi, lihat ke bawah, jangan lihat ke atas. Mengapa? Karena dunia ini bersifat seperti air laut, semakin banyak diminum, semakin haus kita jadinya. Dengan mensyukuri yang ada - tubuh kita, keluarga kita, rumah kita - apa adanya, maka hal ini akan menambah rasa terima kasih kita kepada Tuhan yang Maha Pengasih.

2. Senantiasa berpikir bahwa Tuhan selalu memberi kita yang terbaik. Mengapa? Karena Tuhan yang Maha Berpengetahuan selalu lebih tahu apa yang terbaik untuk kita. Oleh karena itu, kita senantiasa berterima kasih atas apa yang telah diberikan saat ini. Namun meski demikian, tidak berarti kita tidak berjuang untuk kehidupan yang lebih baik. 

3. Kita adalah makhluk yang tidak sempurna. Oleh karena itu dengan kita jujur terhadap diri kita sendiri, menerima diri apa adanya, akan lebih melapangkan dada kita dalam menerima kebahagiaan.

4. Ikhlas dalam berniat dan bekerja. Sebagaimana yang diketahui, bahwa kita adalah makhluk pengusaha, yaitu kita wajib berusaha namun hasilnya diserahkan kepada Yang Maha Berkehendak. Dengan demikian, kita tetap berusaha semaksimal mungkin, menggapai kebahagiaan seoptimal mungkin, namun kepasrahan kita kepada kehendakNya merupakan ending setiap ikhtiar kita.

5. Harta benda, anak, istri, serta kendaraan kita adalah titipan-Nya. Dengan mengerti filosofi "tukang parkir" maka kita akan lebih sadar bahwa semua yang diberikan kepada kita hanyalah lewat semata, bak seorang tukang parkir mobil yang menerima mobil dan motor untuk dititipkan sementara waktu saja. Dengan demikian, kita menyadari sepenuhnya bahwa semua yang kita miliki merupakan amanat untuk kebaikan umat manusia.

Baiklah, pembaca yang budiman. Tentu masih banyak tips-tips lain atau cara-cara menggapai kebahagiaan. Setiap zaman senantiasa memiliki tantangan tersendiri, oleh karena itu, jangan pernah kita puas dengan ilmu dan pemahaman yang kita miliki saat ini. Belajarlah terus agar ilmu kita selalu terkini / up-to-date dalam menggapai kebahagiaan hidup ini. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar