Pada suatu malam ada
seorang putri raja yang lagi merenung sendirian di atas balkon kamarnya. Dia
bernama CINTA, dia pandai sekali bernyanyi. Pada saat dia bernayanyi semua
orang yang mendengarkan suara merdunya akan merasa bahagia dan sangat
terhibur.
Pada keesokan
harinya dia pergi seorang diri ke taman bunga kerajaan tanpa seorangpun
pengawal istana, disana dia bermain bersama kupu-kupu, kumbang dan binantang-binatang
kecil lainnya. Dia sangat gembira sekali, tapi di tempat itu dia bertemu dengan segerombolan lelaki-lelaki yang sedang menggodanya karena
kecantikan dirinya.
Ternyata
lelaki-lelaki itu adalah segerombolan penculik yang hendak menculik dirinya.
Para penculik itu tahu bahwa dia adalah seorang
putrid raja yang kaya raya.
Lalu mereka pergi
dengan membawa sang putrid dan mereka meminta tebusan kepada raja dan ratu.
Akhirnya raja dan ratu memberikan bayaran kepada gerombolan penculik itu.
Setelah penculik itu mendapatkan uang dari raja ternyata sang putri tidak
dipulangkan kepada raja dan ratu melainkan sang putrid dibuang di dalam hutan.
Raja dan ratu pun
panik dan cemas terhadap putri mereka yang tidak pulang udah 3 hari lamanya,
sehingga raja membuat pengumuman kepada masyarakat. Pengumuman itu bertulis:
“BAGI SIAPA SAJA YANG DAPAT MENEMUKAN SANG PUTRI CINTA DIA AKAN MENDAPATKAN
IMBALAN BERUPA HARTA WARISAN DARI ISTANA”
Ternyata sang putri
yang dibuang tadi ke dalam hutan bertemu dengan seekor monyet yang bias
berbicara, Monyet itu bernama ROBIN. Monyet itu sebenarnya seorang pangeran
yang tampan dari negeri seberang.
Akhirnya monyet itu
pun berbicara kepada sang putri:
Robin:”Kamu ini
siapa, dan bagaimana kamu bisa berada di hutan ini”?
Cinta:”Wah, monyet
kok bias bicara.” (sang putri pun sangat terkejut)
Robin:”Kamu jangan
takut” (sambil menenangkan sang putri”)
Cinta:”Nama saya
CINTA. Nama kamu siapa?”
Robin:”Nama saya
ROBIN.” (sambil bersalaman) “Kamu mengapa kok sampai bisa
berada di sini?”
Cinta:”Aku diculik
dan penculiknya meminta uang tebusan kepada ayah aku, tapi setelah ayah aku
memberikannya mereka malah membuang aku ke dalam hutan ini.”
Robin:”Kamu seorang
putri raja?”
Cinta:”Iya! Aku
boleh menanyakkan sesuatu pada kamu?”
Robin:”Boleh aja!”
Cinta:”Kamu seekor
monyet, tapi kok bisa bicara ya?” “Apa kamu monyet siluman ya?”
Robin:”Tidak. Saya
sebenarnya seorang pangeran dari negri sebrang, saya begini karena saya dikutuk
oleh seorang penyihir yang sangat jahat.” (menjelaskan kepada sang putri)
Cinta:”Tapi mengapa
kamu yang menjadi korbannya?”
Robin:”Ceritanya
begini. Dahulu orang tua saya ingin sekali memiliki seorang anak , tapi ibu
saya tidak bisa mendapatkan seorang anak. Sehingga orang tua saya datang ke
rumah penyihir itu. Tidak lama kemudian
ibu saya mengandung dan melahirnya seorang bayi laki-laki yaitu saya.”
Cinta:”Aku mengerti
sekarang, orang tua kamu pasti tidak memtuhi permintaan penyihir itukan?”
Robin:”Iya, bener
sekali. Penyihir itu meminta kalau saya berumur 17 tahun orang tua saya harus
memberikan saya kembali kepada penyihir itu, tetapi mereka tidak menepati
janjinya.”
Cinta:”Oh…, kalau
begitu kamu pasti masih tahu dimana penyihir itu tinggal?”
Robin:”Aku sudah
tidak tahu lagi dimana dia sekarang berada.”
Setelah berminggu-minggu
mereka bersama di dalam hutan akhirnya sang putri mulai menyukai monyet
tersebut dan mereka saling jatuh cinta tanpa mereka sadari. Pada suatu saat
mereka sedang duduk berduaan monyet tersebut mengutarakan cintanya kepada sang
putri, lalu tanpa berpikir panjang sang putri langsung menerima cinta monyet
tersebut. Tiba-tiba tanpa sadar monyet tadi pun berubah menjadi sesosok
pangeran tampan. Sang putri pun sangat terkejut.
Beberapa hari
kemudian mereka berdua menemukan jalan untuk pulang kerumah mereka
masing-masing. Akhirnya mereka berdua kembali ke istana mereka masing-masing
dan bertemu kembali dengan orang tua mereka, mereka sangat senang sekali,
mereka juga menceritakan kejadian-kejadian yang mereka alami selama berada
dihutan.
Sudah beberapa bulan
sang putri dan sang pangeran tidak bertemu, akhirnya waktu mempertemukan mereka
di sebuah pesta kerajaan. Tetapi mereka sangat tidak tahu lagi bahwa kedua
orang tua mereka berteman sangat akrab.
Setelah mereka
mengetahui bahwa orang tua mereka adalah sahabat, mereka langsung menceritakan
tentang percintaan mereka berdua, lalu kedua orang tua merekapun akhirnya
merestui dan menyetujui hubungan mereka. Setelah beberapa minggu mereka lewati
dan akhirnya sang putri dan sang pangeran pun menikah dan hidup bahagia
selamanya, dan merekapun dikaruniai sepasang anak kembar yang sangat cantik dan
tampan seperti ayah dan ibunya.
THE END
By, Debora Lusiana
Sitorus