Jumat, 12 Oktober 2012

Akhir Masa Westlife

1343629984114832276

Siapa yang tidak mengenal Westlife? Boyband asal Irlandia yang sukses menghipnotis dunia semenjak awal kemunculannya pada 1998, dengan hits single seperti Swear It Again, Flying Without Wings, dan I Have A Dream. Virus lagu-lagu balada romantis yang disebarkan Shane Filan, Mark Feehily, Kian Egan, dan Nicky Byrne (Brian McFadden keluar di tahun 2004) mulai menjangkiti Indonesia di akhir 90-an hingga awal 2000-an. Mulai dari anak-anak sampai orang tua mengenal lagu-lagu, macam If I Let You Go dan My Love. Imbasnya dua konser mereka di periode 2000 dipenuhi ribuan penonton dan album perdana mereka menjadi album musisi Internasional pertama yang menyentuh angka penjualan 1 juta kopi di Indonesia. Satu kegagalan Westlife sepanjang 14 tahun perjalanan karir mereka ialah tidak mampu berjaya di Amerika Serikat. Meski begitu, hal itu tidaklah cukup menutupi pengaruh mereka sebagai salah satu raksasa band pop, yang berhasil mencapai penjualan 45 juta kopi dari 12 album, dan 14 hits single No. 1 di Inggris Raya, hanya kalah dari The Beatles (14) dan Elvis Presley (21).
Di akhir tahun 2011, Westlife mengumumkan pembubaran mereka setelah 14 tahun berkarir mewujudkan mimpi mereka di dunia musik. Banyak yang terkejut dengan keputusan ini, karena hingga saat ini pun Westlife masih tetap di puncak kejayaan, serta baru saja meraih kesuksesan besar dengan penjualan album dan konser di Timur Tengah, Cina, Vietnam, dan Afrika Selatan. Keputusan ini mengakibatkan keluarnya berbagai macam spekulasi mengenai keretakan hubungan antar personil. Tak lama Fab Four asal Irlandia memberikan klarifikasi kalau perpisahan mereka ini adalah “keputusan bersama” dan mereka ingin lebih fokus pada kehidupan dan karir masing-masing.
Dan untuk memberikan kado perpisahan terbaik bagi jutaan penggemar di seluruh dunia mereka mengeluarkan album Greatest Hits, yang berisi singles dan tambahan 4 lagu baru, serta mereka juga melakukan konser perpisahan yang bertajuk Westlife - Farewell Concert. Konser penutupan ini dilakukan mulai 22 Februari – 23 Juni 2012, total ada 41 konser (33 di Eropa dan 8 di Asia), yang dimulai di MasterCard Center, Beijing dan diakhiri di Croke Park, Dublin. Khusus untuk konser terakhir di Croke Park disiarkan secara live via satelit di bioskop 11 negara Eropa dan Meksiko, lalu ditambah juga pertunjukkan tundanya di London, Manchester, Australia, Indonesia, dan Afrika Selatan. Rata-rata penjualan tiket mencapai lebih dari 90% dari keseluruhan kapasitas di semua venue konser dan pertunjukkan di bioskop-bioskop.
Berhubung Indonesia menjadi satu-satunya negara Asia yang mendapat kesempatan untuk menyiarkan konser terakhir Westlife di layar perak, membuat hal ini menjadi istimewa karena Westlife menganggap Indonesia sebagai satu dari sekian banyak negara yang memberikan kesan tersendiri selama karir mereka. Pertunjukkan terbatas ini berlangsung hanya dalam tiga hari 27-29 Juli 2012 di bioskop-bioskop blitzmegaplex. Kesempatan istimewa ini tentu tidak saya lewatkan. Dengan menyaksikkan farewell mereka seakan mengingat kembali masa kecil yang memang diisi oleh lagu-lagu Westlife.
Penayangan konser di Croke Park diawali dengan keriuhan 85.000 crowd yang memadati stadion terbesar di Irlandia itu. Di sisi panggung hanya ada spanduk raksasa dengan tulisan “WESTLIFE”. Diawali kehadiran miniatur kayu keempat personil Westlife yang dililit oleh api, lalu dimulailah pertunjukkan terakhir tersebut.  Dimulai dengan What About Now, lalu dilengkapi lima belas hits, seperti Safe, Uptown Girl, Mandy, Swear It Again, You Raise Me Up, dan Flying Without Wings sebagai penutup. Di interval konser mereka menyajikan medley cover lagu I Got A Feeling, Don’t Cha, dan Bohemian Rhapsody, yang sukses membakar semangat puluhan ribu penonton yang hadir langsung di stadion. Sepanjang pertunjukkan selama 140 menit itu keempat personil Westlife, di usia yang sudah memasuki angka 32, masih sangat prima, baik di atas panggung maupun dalam olah vokal. Selama pertunjukkan yang berlangsung 2 jam lebih itu, suara mereka tidak sekalipun berubah dan pergerakan mereka di atas panggung pun tetap atraktif, dengan tarian dan tak segan menyambangi panggung sisi demi sisi demi menyambut setiap teriakan histeris fans setia yang hadir di arena. Layaknya sebuah perpisahan, tak ketinggalan juga setiap personil Westife; Kian Egan, Nicky Byrne, Mark Feehily, dan Shane Filan memberikan testimoni tentang perjalanan Westlife dan yang pasti kata-kata perpisahan mereka sebagai sebuah band. Inilah momen yang paling mengharukan. Ribuan orang meneteskan air mata bersamaan dengan keempat pria pujaan mereka.
“Croke Park, ini mustahil. Untuk kalian semua, yang tidak hanya membuat impian empat laki-laki menjadi kenyataan, lebih dari itu, hanya kalianlah yang membuat semuanya menjadi mungkin terjadi.” ungkap Nicky
“Inilah saatnya mengucapkan selamat tinggal. Saat berusia 14 atau 15 tahun di Sligo kami tidak pernah berpikir bisa ada disini. Ini layaknya sebuah mimpi.” tambah Kian
“Saya mencoba melukiskan perasaan ini dengan kata-kata, hanya ucapan terima kasih yang mampu mewakili, kalian bukanlah sekedar penggemar kami, kalian adalah teman yang selalu ada di setiap langkah kami.” tambah Mark
“Kami akan selalu menjadi personil Westlife, akan tetapi kami bukan lagi sebuah band. Terima kasih. Saya tidak akan melupakan ini.” tutup Shane
Di tengah kemeriahan, kemegahan, dan keharuan Farewell Concert, ada satu hal yang menjadi kekurangan ialah ketidak hadiran Brian McFadden. Mantan personil Westlife yang mengundurkan diri di tahun 2004 ini memang sempat diisukan menjadi bintang tamu di konser tersebut, namun dengan tegas keempat anggota Westlife yang tersisa menegaskan bahwa Brian tidak akan hadir. Mungkin keempat personil Westlife telah merasa klop dengan formasi yang ada, karena dengan berempat mereka telah menelurkan 7 album. Tetapi, Brian tidak bisa dipisahkan dari sejarah Westlife karena bersama Brian mereka menghasilkan 4 album dan 12 hits single nomor satu di Britania Raya. Untuk itu, tak lupa Kian mengucapkan terima kasih kepada Brian di konser pamungkas ini.
Berakhirnya Farewell Concert menandakan berakhirnya era Westlife yang telah berjalan selama 14 tahun. Westlife yang Mei 2012 lalu baru saja meraih predikat sebagai boyband terbaik di Dunia berdasarkan voting yang dilakukan MTV, telah menurunkan bendera kejayaan mereka disaat masih berkibar di puncak. Bagi para penggemarnya, Westlife tidak hanya sebuah boyband yang menyanyikan lagu-lagu cinta, namun lebih dari itu mereka adalah inspirasi yang telah menemani setiap momen kehidupan. Kini, Westlife tinggallah sebuah kenangan dengan 12 album dan 35 single. Sebuah kenangan emas dari satu Boyband tersukses yang pernah dimiliki Irlandia dan Britania Raya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar